TEKS CERITA SEJARAH
11. Makna
teks cerita sejarah
Cerita
sejarah adalah teks yang menjelaskan tentang kejadian masa lalu yang menjadi
asal muasal sesuatu yang memiliki nilai sejarah.
22. Struktur
Dan Kaidah teks Cerita sejarah
a. Struktur
teks cerita sejarah
1. Pendahuluan
2. Perician
peristiwa
3. Penutup
b. Kaidah
teks cerita sejarah
1. Menceritakan
peristiwa asal usul yang telah terjadi (lampau)
Contoh
: pada tahun 1945, pada zaman dahulu, dahulu kala, dll.
2. Menggunakan
kata penghubung untuk mengurutkan peristiwa
Contoh
: dan, tetapi, kemudian, dll.
3. Menggunakan
kata keterangan
Contoh
: tadi siang, tahun lalu, kemarin, dll.
4. Menggunakan
kata kerja
Contoh
: pergi, tidur, makan, dll.
33. Teks
cerita sejarah di bagi menjadi 2, yaitu teks cerita sejarah fiksi dan non-
fiksi.
à Teks sejarah fiksi adalah Teks sejarah
yang tidak nyata.
Contoh
: Fabel, Legenda, Dongeng, dll.
à Teks sejarah non-fiksi adalah Teks
sejarah yang asli (nyata).
Contoh
: Biografi, Autobiografi, catatan sejarah, dll.
·
Biografi adalah Cerita atau riwayat hidup seseorang
yang ditulis oleh orang lain.
·
Autobiografi adalah cerita atau riwayat hidup
seseorang yang ditulis oleh diri sendiri.
44. Menganalisis
teks cerita sejarah
KERAJAAN
SUNDA
Kerajaan Sunda terletak di daerah Jawa Barat
sekarang. Tak dapat dipastikan dimana pusat kerajaan ini sesungguhnya.
Berdasarkan sumber sejarah berupa prasasti dan naskah-naskah berbahasa Sunda
Kuno dikatakan bahwa pusat kerajaan Sunda telah mengalami beberapa perpindahan.
Menurut Kitab Carita Parahyangan, Ibukota
kerajaan Sunda mula-mula di Galuh, kemudian menurut Prasasti Sanghyang Tapak
yang ditemukan di tepi sungai Cicatih, Cibadak Sukabumi, Isi dari prasasti itu
tentang pembuatan daerah terlarang di sungai itu yang ditandai dengan batu
besar di bagian hulu dan hilirnya. Oleh Raja Sri Jayabhupati penguasa kerajaan
Sunda. Di daerah larangan itu orang tidak boleh menangkap ikan dan hewan yang
hidup di sungai itu. tujuannya mungkin untuk menjaga kelestarian lingkungan
(agar ikan dan lain-lainnya tidak punah) siapa yang berani melanggar larangan
itu, ia akan dikutuk oleh dewa-dewa.
Kerajaan Sunda beribu kota di Parahyangan Sunda.
Sementara itu menurut prasasti Astana Gede (Kawali – Ciamis) ibu kota kerajaan
Sunda berada di Pakwan Pajajaran. Mengenai perpindahan kerajaan ini tak
diketahui alasannya. Akan tetapi, hal-hal yang bersifat ekonomi, keamanan,
politik, atau bencana alam lazim menjadi alasan perpindahan pusat ibu kota
suatu kerajaan.
Kerajaan Sunda menguasai daerah Jawa Barat untuk
waktu yang lama, diantara rajanya, yang terkenal adalah Jaya Bhupati dan Sri
Baduga Maharaja.
à
Analisis teks
a. Struktur
:
Pendahuluan
|
Kerajaan
Sunda terletak di daerah Jawa Barat sekarang. Tak dapat dipastikan dimana
pusat kerajaan ini sesungguhnya. Berdasarkan sumber sejarah berupa prasasti
dan naskah-naskah berbahasa Sunda Kuno dikatakan bahwa pusat kerajaan Sunda
telah mengalami beberapa perpindahan.
|
Perincian
Peristiwa
|
1. Menurut
Kitab Carita Parahyangan, Ibukota kerajaan Sunda mula-mula di Galuh, kemudian
menurut Prasasti Sanghyang Tapak yang ditemukan di tepi sungai Cicatih,
Cibadak Sukabumi, Isi dari prasasti itu tentang pembuatan daerah terlarang di
sungai itu yang ditandai dengan batu besar di bagian hulu dan hilirnya.
2. Oleh
Raja Sri Jayabhupati penguasa kerajaan Sunda. Di daerah larangan itu orang
tidak boleh menangkap ikan dan hewan yang hidup di sungai itu. tujuannya
mungkin untuk menjaga kelestarian lingkungan (agar ikan dan lain-lainnya
tidak punah) siapa yang berani melanggar larangan itu, ia akan dikutuk oleh
dewa-dewa.
3. Kerajaan
Sunda beribu kota di Parahyangan Sunda. Sementara itu menurut prasasti Astana
Gede (Kawali – Ciamis) ibu kota kerajaan Sunda berada di Pakwan Pajajaran.
4. Mengenai
perpindahan kerajaan ini tak diketahui alasannya. Akan tetapi, hal-hal yang
bersifat ekonomi, keamanan, politik, atau bencana alam lazim menjadi alasan
perpindahan pusat ibu kota suatu kerajaan.
|
Penutup
|
Kerajaan Sunda menguasai
daerah Jawa Barat untuk waktu yang lama, diantara rajanya, yang terkenal
adalah Jaya Bhupati dan Sri Baduga Maharaja.
|
b. Kaidah
Kaidah
|
pembuktian
|
Menceritakan
peristiwa asal usul yang telah terjadi (lampau)
|
Menurut
Kitab Carita Pahrayangan (paragraf 2)
|
Menggunakan
kata penghubung untuk mengurutkan peristiwa
|
1.
Sementara itu (paragraf 3)
2.
Kemudian (paragraf 2)
|
Menggunakan
kata keterangan
|
Raja
Sri Jayabhupati penguasa kerajaan Sunda à keterangan tempat (paragraf 2)
|
Menggunakan
kata kerja
|
1.
Menangkap (paragraf 2)
2.
Menjaga (paragraf 2)
3.
Melanggar (paragraf 2)
4.
Menguasai ( paragraf 4)
|
1. Menyunting
dan mengidentifikasi teks
KERAJAAN SUNDA
Kerajaan
Sunda terletak di daerah Jawa Barat sekarang, namun pusat kerajaan itu sendiri
masih belum jelas. Sumber sejarah mengatakan
pusat kerajaan Sunda mengalami beberapa perpindahan, terbukti dalam
prasasti dan naskah-naskah berbahasa Sunda Kuno.
Menurut
Kitab Carita Parahyangan, Ibukota kerajaan Sunda mula-mula di Galuh. Kemudian
menurut Prasasti Sanghyang Tapak yang ditemukan di tepi sungai Cicatih, Cibadak
Sukabumi, Isi dari prasasti itu tentang pembuatan daerah terlarang di sungai
itu yang ditandai dengan batu besar di bagian hulu dan hilirnya. Raja Sri
Jayabhupati, penguasa kerajaan Sunda. Di daerah larangan itu orang tidak boleh
menangkap ikan dan hewan yang hidup di sungai itu. Tujuannya untuk menjaga
kelestarian lingkungan (agar ikan dan lain-lainnya tidak punah) siapapun yang
melanggar larangan itu akan dikutuk oleh dewa-dewa.
Kerajaan
Sunda beribu kota di Parahyangan Sunda. Sementara itu menurut prasasti Astana
Gede (Kawali – Ciamis) ibu kota kerajaan Sunda berada di Pakwan Pajajaran, perpindahan
kerajaan ini tak diketahui alasannya. Akan tetapi, hal-hal yang bersifat
ekonomi, keamanan, politik, atau bencana alam lazim menjadi alasan perpindahan
pusat ibu kota suatu kerajaan.
Kerajaan
Sunda menguasai daerah Jawa Barat untuk waktu yang lama. Raja yang terkenal
adalah Jaya Bhupati dan Sri Baduga
Maharaja.
2. Mengabstraksi
teks
Langkah
Langkah mengabstraksi teks cerita sejarah :
- Membaca teks secara lengkap
- Menentukan ide pokok
- Menentukan kalimat utama
- Menentukan kata kunci
- Membuat kalimat bedasarkan kata kunci
- Menyusun teks menjadi sebuah abstraksi.
Abstraksi
teks sejarah “Kerajaan Sunda”
Dari Sumber
sejarah Kerajaan Sunda banyak mengalami perpindahan, terbukti pada peninggalan
prasasti dan kitab Bahasa Sunda. Ada juga salah satu kitab yang menjelaskan
pusat Kerajaan Sunda. Menurut kita tersebut mulanya Kerajaan Sunda terletak di
Galuh. Menurut prasasti Astana Gede, Kerajaan Sunda terletak di Pakwan
Pajajaran. Perpindahan ini disebabkan karena hal-hal yang bersifat politik,
keamanan atau yang lainnya. Raja yang terkenal memimpin Kerajaan Sunda adalah
Jaya Bhupati dan Sri Baduga Maharaja.
Mengkonversi
teks
Kerajaan
Sunda terletak di daerah Jawa Barat sekarang, namun pusat kerajaan itu sendiri
masih belum jelas. Sumber sejarah mengatakan
pusat kerajaan Sunda mengalami beberapa perpindahan, terbukti dalam
prasasti dan naskah-naskah berbahasa Sunda Kuno.
Menurut
Kitab Carita Parahyangan, Ibukota kerajaan Sunda mula-mula di Galuh. Kemudian
menurut Prasasti Sanghyang Tapak yang ditemukan di tepi sungai Cicatih, Cibadak
Sukabumi, Isi dari prasasti itu tentang pembuatan daerah terlarang di sungai
itu yang ditandai dengan batu besar di bagian hulu dan hilirnya. Raja Sri
Jayabhupati, penguasa kerajaan Sunda. Di daerah larangan itu orang tidak boleh
menangkap ikan dan hewan yang hidup di sungai itu. Tujuannya untuk menjaga
kelestarian lingkungan (agar ikan dan lain-lainnya tidak punah) siapapun yang
melanggar larangan itu akan dikutuk oleh dewa-dewa.
Kerajaan
Sunda beribu kota di Parahyangan Sunda. Sementara itu menurut prasasti Astana
Gede (Kawali – Ciamis) ibu kota kerajaan Sunda berada di Pakwan Pajajaran,
perpindahan kerajaan ini tak diketahui alasannya. Akan tetapi, hal-hal yang
bersifat ekonomi, keamanan, politik, atau bencana alam lazim menjadi alasan
perpindahan pusat ibu kota suatu kerajaan.
Kerajaan
Sunda menguasai daerah Jawa Barat untuk waktu yang lama. Raja yang terkenal
adalah Jaya Bhupati dan Sri Baduga
Maharaja.
Thanks sangat membantu
BalasHapusterimakasih :)
BalasHapus👍mantaapp kalii...
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusbuat mengevaluasi teks sejarah donk
BalasHapusThenks buat evaluasi nya
BalasHapusterima kasih☺
BalasHapusterima kasih☺
BalasHapusJossssssss
BalasHapusSuwonnñnnnn
BalasHapusterima kasih banyak ya ka sangat membantu :)
BalasHapusTerimakasih kak 😉
BalasHapusItu cerita kerajaan Sunda termasuk cerita fiksi atau non-fiksi???
BalasHapusNon fiksi kakak, karena dia bersifat nyata/fakta
Hapuska ada kesimpulannya tidak?
BalasHapusBisa di jelaskan makna kias yang ada di teks ini tidak?
BalasHapus