Senin, 31 Agustus 2015

KEBAHASAAN TEKS CERITA SEJARAH (Cerita 2)



ASEAN

1.      Sebelum terbentuknya ASEAN pada 1967, beberapa negara di Asia Tenggara telah melakukan berbagai upaya untuk membentuk kerja sama regional di kawasan ini, seperti ASA (Association of Southeast Asia), Maphilindo (Malaya, Philipina, Indonesia), dan SEAMEO (South East Asian Ministers of Education Organization), maupun dengan negara di luar kawasan ini, seperti SEATO (South East Asia Treaty Organization) dan ASPAC (Asia and Pacific Council). Komunikasi antara negara Asia Tenggara dengan negara di luar kawasan tersebut telah berkembang dalam ECAFE (Economic Commission for Asia and the Far East), Colombo Plan, dan KAA (Konferensi Asia Afrika).
2.      ECAFE dibentuk pada 28 Mei 1947 yang kemudian diubah menjadi ESCAP (Economic and Social Commission for Asia and the Pacific), yaitu badan khusus PBB yang banyak memberikan inspirasi bagi pertumbuhan kerja sama regional di Asia Tenggara.
3.      Colombo Plan, yang terbentuk pada 1950 dimaksudkan untuk meningkatkan kerja sama ekonomi di Asia Selatan dan Asia Tenggara. Akan tetapi, keanggotaannya tidak berasal dari suatu kawasan tertentu dan operasinya bersifat bilatelaral, sehingga tidak sepenuhnya mencerminkan kerja sama regional. Walaupun demikian, keberadaannya bermanfaat untuk memberikan dorongan pentingnya kerja sama regional Asia Tenggara dalam pertemuan konsultatif The Asia Union di Baguio, Filipina. Pertemuan dimaksudkan agar suara Asia lebih didengar di PBB dan mendorong kerja sama di bidang ekonomi dan social antarnegara di Asia. Namun, gagasan tersebut tidak berlanjut.
4.      SEATO yang dibentuk pada 1954 merupakan kerja sama di bidang pertahanan dengan dasar pembentukannya bercorak anti komunis. Dari delapan anggotanya, hanya dua dari Asia Tenggara, yaitu Filipina dan Thailand. Kegiatannya tidak mencerminkan kepentingan berbagai negara di kawasan Asia Tenggara, sehingga akhirnya dibekukan pada 1977.
5.      KAA yang diselenggarakan di Bandung pada 1955 mencetuskan Dasa Sila Bandung, antara lain memuat prinsip hubungan antarnegara yang didasarkan pada penghormatan kedaulatan dan integritas wilayah semua negara atas dasar kesamaan, kemerdekaan, koeksistensi secara damai, penyelesaian semua pertikaian secara damai, mendorong kerja sama timbal-balik, serta penghormatan pada keadilan dan kewajiban internasional. Berbagai prinsip tersebut mendorong lahirnya gerakan solidaritas Asia Afrika dan gerakan Non Blok. KAA yang diikuti oleh 29 negara dari kedua benua tersebut mengeluarkan Komunike Bersama untuk meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi, sosial budaya, dan politik. Walaupun demikian, KAA tidak dimaksudkan secara khusus untuk membentuk kerja sama regional bagi kedua benua.
6.      Pembentukan ASA pada 1961 bertujuan memajukan kerja sama ekonomi dan kebudayaan di antara negara anggotanya, Malaya, Filipina, dan Thailand. Kemudian, pada 1963 dibentuk Maphilindo yang merupakan forum kerja sama antara Malaya, Filipina, dan Indonesia. Dasar pembentukannya berpegang pada Piagam PBB, Deklarasi Bandung, serta persamaan ras. ASA tidak dapat bertahan lama karena Indonesia tidak ikut di dalamnya. Maphilindo lebih singkat lagi umurnya karena sempitnya dasar kerja sama. Kegagalan kedua kerja sama tersebut juga dipengaruhi oleh adanya pertentangan dan saling curiga di antara negara anggotanya.
7.      ASPAC yang dibentuk pada 1961 beranggotakan Jepang, Malaysia, Thailad, Filipina, Australia, dan Selandia Baru. Meskipun menitikberatkan pada kerja sama ekonomi, tetapi dengan melihat komposisi anggotanya terdapat kecondongan politik pada salah satu blok. Kelemahan yang menonjol ialah keanggotaan Taiwan. Setelah terjalinnya hubungan RRC dengan negara anggota ASPAC, maka keberadaan ASPAC berakhir.
8.      Pada 1965 didirikan SEAMEO dengan maksud memajukan kerja sama antara bangsa Asia Tenggara melalui pendidikan, pengetahuan, dan kebudayaan. Indonesia, Laos, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam merupakan pendirinya. Organisasi ini juga memiliki Associate Members dan Affiliate Members. Markas besarnya di Bangkok dan keanggotaannya kemudian meliputi negara ASEAN dan non- ASEAN.
9.      Tumbuhnya kesadaran akan perlunya kerja sama untuk meningkatkan taraf hidup di antara bangsa sekawasan, sekaligus meredakan rasa saling curiga, mendorong mereka mengupayakan pengembangan kerja sama. Perkembangan geopolitik Asia Tenggara sesudah 1965 sangat memengaruhi usaha untuk mencari pemecahan bersama atas berbagai masalah yang dihadapi Negara di kawasan ini.
10.  Pada 1965 Singapura yang memisahkan diri dari Federasi Malaysia berusaha untuk membuka hubungan dengan Negara tetangganya. Di Indonesia, Pemerintahan Orde Baru yang lahir menyusul kegagalan Gerakan 30 September 1965 yang didalangi PKI, kemudian melakukan upaya untuk mengakhiri konfrontasi dengan Malaysia serta mengusahakan terjalinnya hubungan yang lebih bersahabat dengan negara tetangganya. Di Filipina, Marcos yang terpilih menjadi presiden menggantikan Macapagal mengambil kebijakan untuk memulihkan hubungan diplomatic dengan Malaysia.
11.  Dampak positif dari meredanya rasa saling curiga dan konflik antara bangsa di Asia Tenggara mendorong pembentukan organisasi kerja sama regional. Pertemuan konsultatif yang dilakukan secara intensif antara para Menteri Luar Negeri Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand yang menghasilkan rancangan Joint Declaration, yang mencakup kesadaran akan perlunya peningkatan saling pengertian untuk hidup bertetangga secara baik, serta kerja sama yang bermanfaat di antara negara yang sudah terikat oleh pertalian sejarah dan kebudayaan. Dalam pertemuan 8 Agustus 1967 di Bangkok, ditandatanganilah Deklarasi ASEAN atau Deklarasi Bangkok oleh Wakil Perdana Menteri Malaysia dan Menteri Luar Negeri Indonesia, Filipina, Singapura, dan Thailand yang menandai berdirinya Association of South East Asian Nations (ASEAN) yang berarti Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara. (Sumber: ASEAN National Secretariat of Indonesia, ASEAN, Selayang Pandang, Jakarta: Sekretariat Nasional ASEAN, Departememen Luar Negeri Republik Indonesia, 1997, halaman 1-4)



  •        5W+1H


Paragraph
Informasi dalam teks
I.
Peristiwa yang dimaksud terjadi pada 1967. (Kapan)
Peristiwa tersebut terjadi di beberapa negara di Asia Tenggara. (Dimana)
Peristiwa ini terjadi karena upaya untuk membentuk kerja sama regional di kawasan ini. (Mengapa)

II.
ECAFE dibentuk pada 28 Mei 1947 yang kemudian diubah menjadi ESCAP.(kapan)
III.
Clombo plan dibentuk pada tahun 1950.(kapan)
Pristiwa ini terjadi karena anggotannya tidak berasal dari suatu kawasan tertentu dan operasinya bersifat bilatelaral,(mengapa)

IV.
SEATO merupakan kerja sama di bidang pertahanan dengan dasar pembentukannya bercorak anti komunis. (apa)
SEATO yang dibentuk pada 1954.(kapan)
Dari delapan anggotanya, dari Asia Tenggara,yaitu Filipina dan Thailand.(siapa)
Karena kegiatannya tidak mencerminkan kepentingan berbagai Negara di kawasan asia tenggara.(mengapa)

V.
KAA yang diselenggarakan di Bandung pada 1955.(kapan)
dasar penghormatan kedaulatan dan integritas wilayah semua negara atas dasar kesamaan, kemerdekaan, koeksistensi secara damai, penyelesaian semua pertikaian secara damai, mendorong kerja sama timbal-balik, serta penghormatan pada keadilan dan kewajiban
internasional.(apa)
peristiwa ini terjadi karena Berbagai prinsip tersebut,mendorong lahirnya gerakan solidaritas Asia Afrika dan gerakan Non Blok.(bagaimana)
VI.
Pembentukan ASA pada 1961 (kapan)
bertujuan memajukan kerja sama
ekonomi dan kebudayaan di antara egara anggotanya, Malaya,
Filipina, dan Thailand.(apa)
ASA tidak dapat bertahan lama karena Indonesia tidak ikut di dalamnya.(mengapa)
Maphilindo lebih singkat lagi umurnya karena sempitnya dasar kerja sama.(bagaimana)
VII.
ASPAC yang dibentuk pada 1961 beranggotakan Jepang, Malaysia, Thailad, Filipina, Australia, dan Selandia Baru.(kapan)
Kelemahan yang menonjol ialah keanggotaan Taiwan.(siapa)
VIII.
Pada 1965 didirikan SEAMEO dengan maksud memajukan kerja sama antara bangsa Asia Tenggara melalui pendidikan, pengetahuan, dan kebudayaan.(kapan)
Indonesia, Laos, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam merupakan pendirinya.(siapa)
Markas besarnya di Bangkok dan keanggotaannya kemudian meliputi egara ASEAN dan non-ASEAN.(dimana)
IX.
Peristiwa ini berawal dari Perkembangan geopolitik Asia Tenggara sesudah 1965 sangat memengaruhi usaha untuk mencari pemecahan bersama atas berbagai masalah yang dihadapi negara di kawasan ini. (Bgaimana)
X.
Pada 1965 Singapura yang memisahkan diri dari Federasi Malaysia
berusaha untuk membuka hubungan dengan egara tetangganya.(kapan)
XI.
Dampak positif dari meredanya rasa saling curiga dan konflik antara
bangsa di Asia Tenggara mendorong pembentukan organisasi kerja
sama regional.(apa)
yang melakukan pertemuan secara intensif
antara para Menteri Luar Negeri Indonesia, Malaysia, Filipina,
Singapura, dan Thailand (siapa)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar